PLN UID Lampung memperkuat sinergitas bersama puluhan awak media dengan menggelar Media Gathering. Kegiatan itu dihadiri oleh 65 awak media, yang terdiri dari perwakilan perusahaan media cetak, media online hingga media elektronik seperti televisi dan radio.
Wahyudi selaku Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum PLN UID Lampung mengatakan, media memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung dan menyukseskan pembangunan ketenagalistrikan di Provinsi Lampung. Menurutnya, penyelenggaraan Media Gathering itu diharapkan memperkuat sinergitas dan dapat menjadi ajang silaturahmi antara PLN dengan awak media.
“Saya mengapresiasi teman-teman media yang telah mendukung dan mempublikasikan terkait informasi pembangunan kelistrikan kepada masyarakat Lampung, sehingga proses bisnis yang dijalankan PLN berjalan lebih optimal," imbuhnya. Hal itu disampaikannya saat Media Gathering yang berlangsung di Aula Taman Santap Rumah Kayu Bandar Lampung pada hari Selasa, 29 November 2022.
Tercatat, beban puncak pada subsistem Lampung hingga Oktober 2022 mencapai 1206 MW (Mega Watt) dengan total daya mampu sebesar 1429 MW. Sehingga, Provinsi Lampung masih memiliki cadangan daya sebesar 123 MW atau 18,4 persen dari daya mampu yang tersedia.
Wayudi juga mengungkapkan, dari 15 Kota/Kabupaten yang ada di Provinsi Lampung sebanyak 13 Kota/Kabupaten Rasio Elektrifikasinya diatas 99 persen, sedangkan dua Kabupaten diantaranya Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Tanggamus Rasio Elektrifikasinya masih dibawah 99 persen. Selain itu, dikatakannya untuk Rasio Desa Berlistrik di Lampung hingga Oktober 2022 telah mencapai 99,77 persen.
“PLN terus berjuang keras dalam melistriki Provinsi Lampung hingga ke pelosok, seperti halnya pada pembangunan kelistrikan untuk 7 desa di Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus, progress penyelesaian pembangunannya masih berjalan hingga saat ini,” ujarnya.
Percepatan pembangunan kelistrikan sangat bergantung salah satunya pada ketersediaan infrastruktur jalan. Menurutnya, kondisi akses jalan akan mempermudah PLN dalam memobilisasi material dan peralatan. Selain itu, dia menambahkan bahwa PLN juga memerlukan dukungan terkait regulasi dan perizinan khususnya di hutan Kawasan.
“PLN memerlukan dukungan dari seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan terutama soal regulasi dan perizinan khususnya di hutan kawasan. Tentunya, PLN mendukung program pemerintah dalam merealisasikan seratus persen Rasio Elektrifikasi. Mengenai pendanaan, tentunya PLN mendukung seratus persen dalam pembangunan kelistrikan pedesaan,” ungkapnya.
Mengenai pelayanan, Wahyudi juga menjelaskan bahwa PLN tetap berkomitmen memberikan manfaat kemudahan kepada masyarakat dalam setiap layanan. “Di setiap layanan, PLN mengedepankan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan atau calon pelanggan terutama dalam mendapatkan informasi dan kemudahan layanan sesuai dengan yang dibutuhkannya,” tutupnya.| Ida/rls