Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

Pejuang Membuminya Budaya Lampung Itu Bernama Dang Ike

Jumat, 13 Januari 2023 | 01:49 WIB Last Updated 2023-01-12T18:50:00Z



Realitanews , Irjen Pol. (Purn) Drs. DR. H. Ike Edwin, SH, MH, MM lahir dan ingin dikubur di Bumi Lampung. Mantan Kapolda Lampung dan Staf Ahli Kapolri ini mengungkapkan keinginannya terus mendedikasikan diri untuk Lampung hingga akhir hayat.

Soal pelestarian adat Lampung, kiprahnya tak perlu diragukan lagi. Sejak masih aktif sebagai bhayangkara, Dang Ike selalu mengedepankan kearifan lokal dalam penyelesaian beberapa masalah, termasuk konflik lahan. Salam Lampung jari membentuk huruf L, dia juga yang memulainya. Wajar, dia kemudian pernah mendapatkan penghargaan penyelesaian konflik lewat kearifan lokal jauh sebelum munculnya kebijakan Polri tentang "retorasi justice" (RJ). Tak semua masalah harus diselesaikan secara hukum.

Dang Ike, panggilannya, menyediakan rumahnya yang diberi nama Rumah Budaya Lamban Kuning buat kemaslahan masyarakat. Di tempat tersebut, berbagai masalah kemasyarakatan kerap dibedah, salah satunya konflik tanah adat.Ya, jika banyak pihak yang membuat "Rumah Aspirasi" atau sebutan lainnya jelang pesta demokrasi, Dang Ike setiap saat, membuka Lamban Kuning sebagai bagian dari "Rumah Rakyat". Begitulah cintanya pada masyarakat dan budaya daerahnya.

Saat simpul-simpul relawan bakal calon presiden Anies Baswedan kumpul di Lamban Kuning, Sukarame, Kota Bandarlampung, Selasa malam (10/1/2023), Dang Ike mengungkapkan kebanggannya masyarakat daerah ini semakin menjunjung adat Lampung.

"Budaya Lampung sudah menjadi tuan di daerahnya, baik dalam bentuk ornamen, bahasa, maupun ucapan salam," katanya. Di daerah lain, kata dia, sudah banyak yang tergerus, masyarakat Lampung bersyukur budaya daerah tetap lestari.Di acara apapun, semua yang bicara mengawali dengan ucapan "tabik puuun". "Ucapan salam khas Lampung yang memuliakan orang lain," katanya. 

Baca Juga:
Ini Indikasi Oknum BPN Persulit Penyelesaian Tanah Adat Bandardewa
Hanya, menurut dia, karena salam tersebut menunjukkan penghormatan, bahkan memuliakan orang lain, seharusnya sambil mengucapkannya kedua tangan ditangkupkan di depan dada. Demikian pula pihak yang menerima salam, Dang Ike bilang disambut dengan ucapan 'iyaaa puuun". Dari kalimat sapaan penghormatan secara budaya Lampung itu, dia yakin luruh semua perbedaan dan menyatu dalam satu semangat.


Kebiasaan Dang Ike juga, setiap banyak tamu berkumpul di Lamban Kuning, dirinya menyuguhkan tari Lampung. Di Lamban Kuning juga, sarat pesan dan ornamen budaya Lampung. 

Baca Juga:
Tuntutan Bharada E ditunda Hingga Pekan Depan, JPU Masih Memerlukan Keterangan PC
Bahkan, terhadap asal orangtuanya, Kabupaten Lampung Barat, Dang Ike mencantumkan sejarah dan lainnya tentang Paksi Pak Sekala Brak di Lamban Kuning. Terlihat sekali, dia menjunjung keempat paksi, yaitu Pak Buay Pernong, Paksi Buay Belunguh, Paksi Buay Nyerupa.

Semoga semakin banyak Dang Ike-Dang Ike lainnya yang mendedikasikan dirinya menyatukan masyarakat Lampung lewat pendekatan budaya lokal. Sehat selalu Dang. Tabik puuun |Red