Realitanews.co.id_KABUPATEN TANGERANG - Ketua LSM Seroja Indonesia Taslim Wirawan meminta para Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) mengawasi para Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) yang menggelar kampanye terselubung, karena disamping belum waktunya dan jelas rawan praktik politik uang," tegasnya
"Panwascam dan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) jangan tutup mata, kami minta lebih proaktif mengawasi kegiatan aksi "Blusukan" para Bacaleg karena rawan terjadinya praktik politik uang," kata Taslim Wirawan (22/02/2023)
Menurut Taslim, aksi blusukan para Bacaleg dalam berbagai kegiatan masyarakat saat ini menjadi tren selama tahapan kampanye belum di umumkan dan ditetapkan menjelang Pemilu 2024.
Para Bacaleg, kata dia, kerap kucing - kucingan menghadiri kegiatan keagamaan seperti pengajian dan kegiatan sosial lainnya. Seperti yang terjadi di wilayah Desa Talok Kecamatan Kresek
"Rencananya temuan kegiatan seperti ini akan kami laporkan sebagai kegiatan kampanye terselubung yang segera ditembuskan ke Panwaslu dan KPU. Inilah yang harus diawasi karena rawan terjadinya politik uang dan "Nyolong Start," kata dia.
Aksi 'kucing - kucingan' dan Nyolong Start itu, menurut dia dapat menimbulkan kecurigaan kalau kegiatan yang dilakukan itu diwarnai politik uang atau memberikan imbalan kepada masyarakat jika nantinya memilih dirinya saat pencoblosan," tegasnya.
"Kampanye terselubung menjadi perhatian kami karena rawan pelanggaran. Kalau soal alat peraga kampanye, sudah tidak banyak lagi melanggar aturan," tambah Taslim
Sementara ini, Anggota Panwascam Kresek Kholid Mawardi ketika di berikan informasi dan laporan adanya dugaan kampanye terselubung dari salah satu Bacaleg serta iming - iming berbentuk barang terkesan tutup mata menerima laporan tersebut.
"Kami belum punya bukti untuk menindaknya, karena PKD dan PPL sebagai perpanjangan tangan Panwascam, dalam memberikan laporannya berbeda," ucap Kholid
Dia mengatakan, sebenarnya Panwascam Kresek lebih mengedepankan pencegahan daripada penindakan pelanggaran peraturan Pemilu, salah satunya dengan memerintahkan PKD dan PPL untuk selalu menghadiri berbagai kegiatan kemasyarakatan yang dihadiri oleh para Bacaleg atau pengurus partai politik," ungkapnya.
"Kalau PKD atau PPL hadir dalam satu kegiatan, tentu hal tersebut tidak akan terjadi," ucapnya sebagai Alibi
Ia juga mengatakan bahwa para Bacaleg banyak yang tidak melaporkan kegiatannya meski saat ini belum memasuki tahapan kampanye.
"Banyaknya Bacaleg "Kucing - kucingan' dalam berkampanye. Seharusnya mereka tidak perlu melakukan itu karena sekarang memang belum saatnya berkampanye, dan segala kegiatannya juga harus diberitahukan dulu atau ditembuskan kepada kami," katanya.
"Jujur kami tidak tahu kalau acaranya di sebuah majelis Ta'lim, apalagi mobil yang di pergunakan adalah mobil operasional Desa Kresek, bahkan menjadi sebuah perbincangan di tengah - tengah masyarakat," pungkasnya
(Bewok/Ariyanto)