Poto Ilustrasi |
Realitanews.co.id, Serang, - Dikutip dari media online xbintangindo.com dengan judul "Ngerii...!" Wartawan Senior Andrey Amin Akan di Ikat Jika Menulis Berita Gerandong Pertalite Yang Mengisi di SPBU 34-42102 Cikande Ambon Oleh diduga Koordinatornya"
Ada-ada saja ucapan diduga koordinator motor - motor besar yang biasa mengisi atau membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU 34-42102 Cikande Ambon akan mengikat tubuh wartawan senior Muhammad Andrey Amin (wartawan Tren5.id).
Saat bincang-bincang M. Andrey Amin yang biasa dipanggil Blodok mengeluhkan jika dirinya menerima ancaman dari diduga koordinator motor besar (thunder, bison, dan lain-lain) inisial AS jikalau menulis kegiatannya menguras BBM pertalite yang akan dijual belikan kembali untuk keuntungan pribadi dan golongan.
" Iya semalam saya ketemu dengan AS di SPBU 34-42102 Cikande Ambon kabupaten Serang bersama teman - temannya yang membawa motor besar, dan juga di depan pengawas SPBU cikande Ambon, saya bilang rame amat motor - motor besar yang ngisi BBM pertalite bolak-balik, di saut oleh AS "kalau kamu nulis berita kegiatan ini saya iket kamu", kata Blodok menirukan perkataan AS.
" Kegiatan tersebut sudah berlangsung lama tapi semua pada diem aja, pihak kepolisian dan pemilik pengawas seperti adanya kontribusi ke operator SPBU informasi nya per motor ngasih Rp.5.000 setiap ngisi full, percuma pakai barcode juga." Ujarnya.
Lanjut Blodok," kasihan masyarakat sampai antri-antri ketika ingin membeli BBM pertalite, gak tau nya malam sudah di kuras oleh grandong motor besar. Jika saya mau di iket gak mungkin saya diem aja pasti nya saya akan melawan. " Kesal Blodok.
AS saat dikonfirmasi awak media melalui via aplikasi WhatsApp mengatakan, " Canda aja BG itu mah". Jawab AS.
Ditempat terpisah ketua DPC YLPK Perari Maulana, Sangat di sayangkan kalau benar pemain pertalite ada dugaan bermain dengan Oprator SPBU.
" Kasihan masyarakat kalau pertalite di sedot terus oleh oknum yang tidak bertanggungjawab yang hanya untuk meraup keuntungan pribadi atau golongan, ini tidak bisa di biarkan APH harus bertindak tegas " Ujarnya kamis (13/04/2023). (*/Red)