Realitanews.co.id, Serang-Polda Banten dalam hal ini yang diwakili Ahli Madya II Biddokkes Polda Banten Pembina TK I dr. Nurlita mengahadiri kegiatan bimbingan teknis aksi 2 sampai dengan aksi 5 serta evaluasi aksi 1 analisis situasi dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan di Ballroom Bappeda Provinsi Banten pada Selasa (18/04).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, kependudukan keluarga berencana Provinsi Banten Dra. Hj. Sitti Ma’ani Nina, Plh Sekda Provinsi Banten Ir. Virgojanti, TPPS Provinsi Banten, TPPS Kabupaten/Kota dan seluruh peserta bimbingan teknis.
Saat ditemui dr. Nurlita membenarkan dirinya mengikuti kegiatan tersebut. “Hari ini saya mewakili Kabiddokkes Polda Banten mengadiri kegiatan bimbingan teknis aksi 2 sampai dengan aksi 5 serta evaluasi aksi 1 analisis situasi dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting,” ucapnya.
Dari kegiatan tersebut Lita menyampaikan tujuan percepatan penurunan stunting. “Dalam pemaparan materi disampaikan percepatan penurunan stunting ditetapkan dalam strategi nasional percepatan penurunan stunting. Tujuannya untuk menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses,” jelas Nurlita.
Kemudian dr. Nurlita juga menjelaskan upaya percepatan penutunan stunting. “Provinsi Banten melakukan upaya strategis penurunan stunting yaitu pembinaan pengawasan dan supervisi melalui program pencegahan stunting dari hulu, dengan melibatkan semua pihak mulai sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, pemukiman, sampai dengan gizi dan pangan," ungkapnya.
Nurlita berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menurunkan prevalensi stunting di Provinsi Banten. “Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dan meningkatkan akses air minum dan sanitasi,” tutup Nurlita (Hms/icha).
.jpg)
