Realitanews.co.id, Kabupaten Tangerang - Soal adanya pembangunan gapura Wisata Religi jadi bahan perbincangan Kalayak ramai di Media sosial yang menghabiskan anggaran Seratus Juta Rupiah,
Sementara itu para petani mengeluh ingin segera di buatkan gorong - gorong saluran air hanya mimpi saja. Lokasi tepatnya di Blok 3 Kayu Areng Kampung Serdang Rt. 010/003 Desa Kandawati Kecamatan Gunung Kaler, sampai kini tak kunjung di realisasikan oleh Camat maupun Dinas PUPR Kabupaten Tangerang bahkan condong pada sebuah pencitraan semata (20/05/2023).
Menanggapi hal ini Makmur Napitupulu selaku Wakil Ketua Umum Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) saat ditemui Awak Media, mengatakan,” Bangunan Gapura Wisata Religi di jalan Syeh Nawawi Tenara No 20 Kresek - Gunung Kaler yang menghabiskan anggaran Rp 100.000.000, itu dari hasil pajak masyarakat dan saya menduga cuma hanya akan menguntungkan segelintir orang saja," jelasnya
"Bagaimana jika di bandingkan nasib dan keluh kesah mereka (red.Petani) yang hanya ingin dibuatkan sebuah gorong - gorong saluran air agar puluhan Hektar ladang persawahan mereka bisa kembali produktif," ungkapnya
Mereka para petani bayar pajak puluhan hektar lahan sawahnya sedangkan lahannya tidak bisa di garap, harusnya pihak Kecamatan Gunung Kaler dan Dinas Kementerian PUPR mengetahui keluhan dan kebutuhan mereka atau sengaja "Tutup Mata dan Telinga" ketika masyarakatnya ingin di buatkan gorong - gorong," tegas Makmur Napitupulu
"Aneh malah yang di bangun Gapura Wisata Religi itu pun di dengan anggaran yang dibiayai dari hasil pajak mereka (red.Petani),” tuturnya.
Seharusnya Camat Gunung Kaler dan Dinas PUPR Kabupaten Tangerang lebih "Peka", mana yang lebih bisa bermanfaat dan dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya para petani,"Jangan hanya "Sekarep Dewek" dan hanya mencari keuntungan pribadi dengan banyaknya program pembangunan di Tahun ini," ungkapnya kesal
Saya selaku kontrol Sosial dan mewakili masyarakat Kecamatan Gunung Kaler berharap pihak Kecamatan serta Dinas Kementerian PUPR untuk mengkaji kembali dalam menggunakan anggaran hasil pajak masyarakat. "Mana yang lebih banyak manfaatnya atau banyak Mudharatnya " Jangan sampai terkesan cuma cari sensasi pencitraan semata, serta buang - buang duit sedangkan kebutuhan para petani di abaikan," pungkas Makmur Napitupulu
(Ariyanto)