Realitanews.co.id, Tangerang - Pemilihan legislatif pada Pemilu 2024 mendatang diwarnai beragam macam latar belakang para calon. Baik profesi serta usia, tua muda ikut bertarung mencoba Keberuntungan menjadi wakil - wakil rakyat, DPRD Kota/Kabupaten/DPRD Provinsi/DPD hingga DPR-RI.
Bersama partai politik (pengusung) mereka, para calon ini juga muncul dengan keyakinan tinggi dan tekad kuat bakal dipilih publik, serta siap menjalankan amanah itu saat menjadi wakil rakyat kelak.(18/05/2023)
“Atas dorongan partai (PDI-Perjuangan) Saya Dewa Sukma Kelana SH.MKN, siap ditugaskan untuk menjadi Caleg di DPRD Provinsi Banten, Dapil Kabupaten Tangerang 4 A yang meliputi : Kec Balaraja, Kec.Cisoka, Kec Jambe, Kec Jayanti, Kec Solear, Kec.Tigaraksa, Kec Kemiri, Kec.Kresek, Kec Kronjo, Kec. Mauk, Kec.Sukadiri, Kec Mekar Baru, Kec.Gunung Kaler, dan Sukamulya (red 14 Kecamatan)," jelasnya saat melakukan acara "Ngopi Bareng" dengan pengurus PDI- Perjuangan PAC. Kecamatan Kresek.
Menurutnya, Acara Ngopi Bareng ini untuk lebih mendekatkan dirinya serta menjalin Tali silaturahmi dengan jajaran PAC dan Ranting - rantingnya yang ada di Kecamatan Kresek, juga atas suport kawan - kawan semua," tegasnya
Dewa Sukma Kelana SH.MKN, pemuda asal Serang - Banten berucap ketika diminta Partai PDI- Perjuangan untuk maju sebagai Calon Legislatif, dengan semangat dan penghormatan tinggi kepada Partai, dirinya akan berjuang sekuat tenaga meraih kursi di Banten lewat Daerah Pemilihan Kabupaten Tangerang 4 A.
“Sebelumnya saya tidak terpikirkan akan maju sebagai Caleg, tapi partai PDI- Perjuangan meyakinkan saya, kedua, karena memang di dapil itu kuotanya masih kurang, belum terisi waktu itu,” terangnya
Berangkat dari itu, ia memantapkan tekad kuat maju sebagai Caleg dengan suport serta dorongan berbagai pihak, dengan harapan besar bisa mendapatkan suara signifikan dan melenggang menjadi wakil rakyat.
“Kalau modal semua tahu, saya tidak punya uang. Namun saya punya modal dan tekad yang kuat bahwa saya bisa bersaing dengan calon - calon lainnya, maka dari itu saya akan All Out berjuang bersama Partai PDI- Perjuangan,
Seperti Semboyan Partai "Saat Kalah Kami Tidak Akan Pergi. Saat Menang Kami jadi Saksi. Semua untuk Partai PDI - Perjuangan,” ujar Dewa tertawa ringan.
“Yah modal lapangan saya kira juga sangat penting, tak hanya melulu persoalan uang. Minimal kita tahu kondisi dilapangan, terutama kondisi masyarakat, dan keuntungan orang lapangan lainnya banyak koneksi karena kita terus jalin silaturahmi dan komunikasi, ini modal penting buat saya,” tegasnya.
Menurutnya, banyak Aspirasi masyarakat yang belum dilaksanakan oleh para wakil - wakil rakyat saat ini hanya baru didengar, dan bahkan masyarakat luput dari perhatian para pemimpinya, Saya semakin tertantang untuk mengabdikan diri dan melayani masyarakat ketika suatu saat nanti saya jadi terpilih mewakili mereka," ungkap Dewa dihadapan jajaran PAC Kecamatan Kresek
Sementara itu Ketua PAC Kecamatan Kresek, Sukardi mengatakan," Mungkin Acara yang sangat sederhana ini akan sangat berharga sekali bagi kami, kita bisa mengetahui dengan jelas tugas para wakil rakyat dengan keseriusannya mengangkat kehidupan masyarakat, kesejahteraan pendidikan, kesehatan dan hukum serta memberikan rasa yang berkeadilan," ucapnya
Saya Atasnama Pengurus PDI - Perjuangan PAC Kecamatan Kresek Optimis bakal mendukung dan menenangkan, Dewa Sukma Kelana SH.MKN. "Insya Allah, kita akan berjuang bersama, berikhtiar dengan segenap kemampuan yang kita miliki, selebihnya kita serahkan kepada Allah SWT," jelas Kardi
Jangan abaikan, keberadaan Kami para masyarakat bawah, yang bermimpi memiliki Anggota Dewan DPRD Provinsi Banten yang mau mendengar jerit tangis serta tawa mereka," tuturnya
"Kami sangat optimistis Dewa Sukma Kelana SH.MKN, mampu mencapai target maksimal pada Pileg 2024, karena dengan modal berbagai pengalamanya di berbagai bidang.Acara yang bertajuk "Ngopi Bareng PAC. Kresek juga sebagai nuansa rapat konsolidasi,guna semakin mempererat tali silaturahminya ke semua jajaran pengurus PAC Kresek hingga pengurus di tingkat ranting atau Desa," pungkasnya mengakhiri
(Ariyanto)
