Realitanews.co.id, Serang - Dalam memperingati HUT Bhayangkara ke-77 pada 1 Juli 2023, Polda Banten gelar pertandingan sepak bola Polisi Wanita (Polwan) Polda Banten dan jajaran bertempat di Lapangan Bola Polda Banten pada Senin (26/06).
Kegiatan ini dihadiri Kapolda Banten Irjen Pol Prof. Dr. Rudy Heriyanto didampingi PJU Polda Banten dan personel Polda Banten.
Sebagai ketua pelaksana pertandingan sepak bola Kabidkeu Polda Banten Kombes Pol Retno membacakan amanat Kapolda Banten Irjen Pol Prof. Dr. Rudy Heriyanto mengatakan dirinya berpesan kepada seluruh Polwan agar kita semakin menunjukkan kekompak dan kesolidan serta sportivitas. “Hari ini kita berbahagia karena sebentar lagi turnamen sepak bola dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77 tahun 2023 akan segera dibuka, kita semua berbahagia karena dapat berkumpul dalam rangka mengikuti turnamen ini, dalam rangka mengikuti turnamen ini, untuk para Polwan yang akan mengikuti turnamen ini, saya berpesan agar kita semakin menunjukkan kekompak dan kesolidan serta sportivitas,” kata Retno.
Retno berharap kegiatan ini berjalan lancar dan bisa memperoleh kekompakan bersama. “Harapan kita bersama turnamen ini berjalan lancar, sportivitas dan fair play saat pertandingan harus kita tegakkan, pemain, official dan juga penonton harus bersikap dewasa, 90 menit dilapangan kita adalah musuh, selebihnya kita adalah saudara,” terang Retno.
Retno menegaskan jangan sampai ada perselisihan antar pemain setelah pertandingan sepak bola ini. “Jangan sampai hanya karena bola kaki kita malah menjadi musuh, kita malah menjadi renggang, membuat dendam, banyak kejadian diluar sana hanya karena sepak bola lalu ada tawuran, ada perkelahian dan jadi permusuhan, itu adalah contoh tidak baik jangan sampai kita terjebak dalam pola pikir dangkal, kita ini diberi anugerah untuk berdikit matang dan untuk bersabar,” tegas Retno.
“Permainan adalah permainan, yang kalah harus terima dan yang menang jaga tetap untuk merendah, kekalahan adalah pelajaran berharga sedangkan kemenangan bukan akhir sebuah prestasi, kalah menang itu adalah hal biasa dalam pertandingan yang terpenting adalah sportivitas, persaudaraan dan juga pendewasaan diri,” tambah Retno.
Retno mengatakan dari pertandingan ini bukan hanya hadiah yabg didapatkan tetapi juga menghasilkan persaudaraan yang lebih anter pemain. “Hadiah yang diberikan memang tidak seberapa, tapi yang lebih besar dari hadiah itu adalah ketika turnamen ini menghasilkan persaudaraan antar Polwan yang lebih dari sebuah hadiah itu juga adalah terciptanya kerukunan kekompakan dan soliditas antara Polwan,” ujar Retno.
Terakhir Retno juga berpesan kepada penonton untuk tidak memprovokasi pemain sepak bola, agar tidak terjadi perselisihan. “Saya berpesan kepada penonton agar tidak mudah terprovokasi dan memprovokasi, kami juga memberikan rasa hormat yang tinggi, dan kepada penonton yang tidak membuang sampah yang dibawa agar dibuang pada tempatnya,” tutup Retno (*/icha).