Realitanews.co.id_KABUPATEN TANGERANG – Tahun ini, tahun janji. Artinya akan sering kita jumpai banyak orang mengumbar janji - janji manis. Tentu hal ini sah - sah saja, karena sudah menjadi kodratnya politik dan janji. Ibarat 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Hanya saja, harus diingat bersama , apakah yang bersangkutan nantinya atau sebelumnya juga pernah menyampaikan janji yang sama dan sudahkah itu terealisasi.
Hal itu disampaiakan, Japarudin BJ Ketua Ormas PPPSBBI atau Pendekar Banten Korcam Sukamulya, dikarenakan jika ingin menang, apapun yang diminta dijanjikan. Dari sekedar pembangunan akses jalan, jembatan, bangunan gedung, serta fasilitas lainnya, termasuk perbaikan kualitas, penataan segala hal, pendek kata, semua serba dijanjikan," terangnya.
"Kalau yang bersangkutan sudah berulang kali menyampaikan janji yang sama pada setiap Pileg, Pilkada atau Pemilu nya, dan kontestan tetap maupun baru, tentu sudah di awali dengan mengumbar janji dan mengerti bagaimana memainkan emosi para pemilih, bahkan janji palsu terasa asli. Padahal sebagian besar tidak terbukti," jelas Japarudin BJ (07/08/2023)
Menurutnya selain melihat janji sebelumnya, ada baiknya juga kita semua mempelajari jejak rekam yang menyampaikan janji tersebut Bila jejak rekamnya kurang baik, alamat janji palsu, paling hanya akan di bohongi lagi," ucapnya
Japarudin BJ menambahkan, ketika janji manis disampaikan, dalam kontek ini masih dianggap menyenangkan, bahkan menghibur. Sebab sudah tahu bahwa segala yang disampaikan itu, tidak mudah merealisasikannya. Sama seperti janji politik, mewujudkannya perlu proses, perlu penyelarasan aturan, ketentuan dan kewenangan, maka jangan terlalu percaya janji politik, nanti di bohongin lagi," tambahnya mengakhiri.
(Ariyanto)
