RealitaNews.co.id_KABUPATEN TANGERANG - Kembali ditemukan sebuah kegiatan proyek pembangunan Paving Block yang berada di Jalan Tempat Pemakaman Umum Kp. Soge RT.010/02 Desa Mekar Baru Kecamatan Mekar Baru terindikasi sarat dengan kecurangan. Hal itu dapat dilihat dari proses pengerjaannya tanpa melalui perencanaan yang matang atau, "ASDI" (Asal Jadi)
Dalam keterangannya kepada Awak Media Sujai selaku Kepala Des Mekar Baru Kecamatan Mekar Baru menyampaikan, Jika kegiatan tersebut merupakan Proyek dari Aspirasi Dewan dan dikerjakan langsung Timnya sendiri yang berinisial SWD," ujarnya
"Soal panjang, lebar serta nilai anggarannya juga perusahaan atau CV nya, dari mana saya sendiri tidak tahu, karena katanya yang mengerjakan adalah Putra Daerah," ungkapnya (23)11/2023)
Cuma secara jujur Saya selaku Kepala Desa Mekar Baru, Heran, kok ada kegiatan pembangunan peningkatan jalan lingkungan, tanpa dilakukan pemadatan serta terkesan terburu - buru alias pengin cepat segera di cairkan," ujar Sujai
Pantauan Awak Media di lapangan, memang benar adanya bahkan Papan Informasi Kegiatan (PIK) tak terlihat di lokasi.
Sempat Awak Media dan sejumlah LSM sempat menanyakan kepada salah satu pekerja yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, Jika dirinya hanya menjalankan perintah kerja saja, Soal lainnya kurang begitu memahami teknisnya seperti apa. "Saya hanya kul bang, Proyek dari mana dan berapa anggarannya, itu urusan boss (red.SWD) dan terkait tanpa adanya pemadatan terlebih dahulu, baik dengan Baby Welles atau sejenisnya, "Silahkan saja tanya ke pelaksana (red.SWD)," ucapnya polos
"Saya hanya disuruh kerja secara borongan dan perintahnya langsung dipasang aja, biar cepat, kata boss, sedang untuk panjangnya sendiri 145 meter, sedang lebarnya 2 meter," pungkasnya menyampaikan kepada Awak Media
Sementara itu H.Retno Juarno selaku Ketua LSM KOMPAK-TRB (Komunitas Masyarakat Pemberantas Korupsi) Mengatakan,"Mereka (red.Dewan) bisa minta agar proyek itu nantinya dilakukan dan dikerjakan oleh timnya,"ucapnya
Dengan demikian mereka (red Timses) merasa berjasa memperjuangkan proyek itu, sehingga bisa mendapatkan fee dari situ dengan cara pembangunan,"Sekarep Dewek," ujarnya.(23/11/2023)
Kemudian H.Retno Juarno juga menjelaskan, Jika Dana aspirasi yang disetorkan oleh Timses tersebut dapat digunakan untuk menjadi "Perahu kampanye" walau sesungguhnya seorang oknum Anggota Dewan yang bersangkutan menggunakan anggaran Negara. Selain itu, Dana aspirasi ini juga dijadikan sebagai alat bagi anggota Dewan yang sedang kewalahan karena menerima banyaknya proposal masyarakat yang masuk," ungkapnya
"Anggota DPRD tak perlu merogoh kantong pribadinya. Negara yang dibebankan tapi, anggota yang didaulat sebagai pahlawan, "Setali Tiga Uang," jika hanya mengandalkan Dana Reses mana mungkin mereka akan mendapatkan suara. Oleh sebab itu, ia menciptakan banyak raja - raja kecil di wilayah, agar kinerja anggota Dewan pun jadi lebih terbantu dengan adanya perealisasian dana aspirasi ini," paparnya mengakhiri.
(Red/Ariyanto)