Foto : Upacara pembukaan program TMMD ke-120 |
Kamis, 9 Mei 2024.
CILEGON,- Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 tahun anggaran 2024 Kodim 0623/Cilegon digelar di Lingkungan Sumur Wuluh, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Upacara pembukaan program yang dilaksanakan serentak se-Indonesia dan mengangkat tema: “Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah” tersebut dilaksanakan pada Rabu (8/5/2024).
Hadir dalam kegiatan itu, Komandan Korem (Danrem) 064/Maulana Yusuf Brigjen TNI Fierman Sjafirial Agustus, Ketua Persit KCK Koorcab Rem 064 PD III/Siliwangi Ny. Kiky Fierman, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, para Kasi Kasrem 064/MY, para Dandim jajaran Korem 064/MY, para Kabalak jajaran Korem 064/MY, para Perwira dan Prajurit Kodim 0623/Cilegon.
Selain itu, juga hadir perwakilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) di wilayah Cilegon serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Cilegon.
Komandan Kodim (Dandim) 0623/Cilegon, Letkol Inf Aryo Priyoutomo mengungkapkan terdapat aspek output dan outcome baik sasaran fisik maupun non fisik dalam pelaksanaan program TMMD di wilayah teritorial yang dipimpinnya.
Aspek output yang dimaksud dalam sasaran fisik yakni terbukanya jalan sepanjang 1.340 meter dengan lebar 6 meter, pembuatan saluran air, TPT dan gorong-gorong; terlaksananya perehaban Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni); terbangunnya jambanisasi 2 unit; terbangunnya perehaban mushola 1 unit; dan terbangunnya pembuatan sumur bor 1 unit.
“Sementara aspek outcome yang dimaksud yakni terbukanya jalan sehingga dapat dilalui oleh kendaraan, meningkatkan perekonomian masyarakat, mempermudah transportasi untuk distribusi pertanian dan perkebunan, terbangunnya Rutilahu sehingga warga lebih nyaman,” ungkap pria yang juga merupakan Dansatgas TMMD ke-120 Kodim 0623/Cilegon itu.
“Di samping itu juga terbangunnya jambanisasi sehingga lingkungan akan lebih sehat, terehabnya mushola akan lebih nyaman untuk melaksanakan ibadah dan terbangunnya sumur bor untuk kebutuhan air masyarakat,” sambungnya.
Sedangkan aspek output sasaran non fisik, lanjut Letkol Inf Aryo yaitu masyarakat menerima materi pertanian, masyarakat menerima materi wawasan kebangsaan, masyarakat menerima materi BKKBN, masyarakat menerima materi kesehatan, masyarakat menerima materi Kamtibmas, masyarakat menerima materi stunting posyandu dan posbindu PTM dan masyarakat menerima materi lingkungan hidup.
“Dengan berbagai penyuluhan, outcome yang kami harapkan adalah masyarakat dapat memahami cara bercocok tanam dan berkebun, masyarakat dapat memahami dan memiliki jiwa nasionalisme, masyarakat dapat memahami pentingnya ber-KB, masyarakat dapat memahami pentingnya hidup sehat, masyarakat dapat memahami tentang keamanan dan ketertiban masyarakat,” jelasnya.
“Kami juga mengharapkan melalui program TMMD ini masyarakat dapat memahami pentingnya posyandu terutama bagi anak, masyarakat dapat memahami penyakit menular dan tidak menular,serta masyarakat dapat memahami pentingnya penghijauan dan kebersihan lingkungan,” imbuh Letkol Inf Aryo.
Sementara itu, Danrem 064/MY Brigjen TNI Fierman menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Wali Kota Cilegon yang selalu mendukung pelaksanaan program TMMD di wilayahnya. "Terima kasih kepada Pemerintah yang selalu mendukung dan melanjutkan TMMD di wilayah yang dipimpinnya," ucapnya.
Ia berharap melalui program TMMD dapat terjalin kemanunggalan antara TNI dengan rakyat dan meningkatkan sumber daya manusia.
"Secara umum kami menghendaki adanya peningkatan kemampuan SDM. Di mana pembangunan fisik itu adalah sarana atau sasaran sekunder tetapi sebenarnya sasaran primernya adalah terjalin kemanunggalan TNI dengan rakyat dan meningkatnya sumber daya manusia," terangnya.
Lebih lanjut, Brigjen TNI Fierman berpesan kepada anggotanya untuk selalu menjaga marwah TNI sebagai Tentara Rakyat dengan senantiasa membantu kesulitan dan menjadi solusi permasalahan rakyat.
"Saya juga mengajak untuk menjadi prajurit TNI yang PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern dan Adaptif) dengan memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI," pungkas Danrem 064/MY.*
(Red/QS)