Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

Jual Obat Kuat Tanpa Izin BPOM, Pelaku Diringkus Ditreskrimsus Polda Banten

Jumat, 31 Mei 2024 | 15:52 WIB Last Updated 2024-05-31T08:52:55Z
Foto : obat-obatan yang dilarang oleh BPOM serta tidak memiliki izin edar

Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
Jum'at, 31 Mei 2024.


Serang- Subdit 1 Indagsi Ditreskrimsus Polda Banten telah mengamankan seorang pelaku yang diduga melakukan penjualan obat-obatan yang dilarang oleh BPOM serta tidak memiliki izin edar. 


Dalam kesempatannya Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Banten AKBP Doni Satria Wicaksono mengatakan bahwa Polda Banten akan terus menindak tegas para pelaku penjualan obat tanpa izin edar. "Pada Selasa (21/05) kami dari Subdit 1 Indagsi Ditreskrimsus Polda Banten telah berhasil mengamankan seorang pelaku berinisial SH (33) yang diduga melakukan penjualan obat-obatan yang dilarang oleh BPOM serta tidak memiliki izin edar, bertempat di Kantor Agen Travel, Jln. Kemang Pusri Ciloang Kota Serang," katanya. 


Doni menjelaskan modus yang dilakukan pelaku adalah sebagai Agen Travel yang diduga melakukan penjualan Obat-Obat sex tanpa izin edar serta menjualkan sabun repacking.


"Pelaku mendapatkan barang tersebut dengan cara membeli barang dari Surabaya melalui e-commerce Shoppee dengan tampilan barang di shoppee berupa parfume yang berasal dari wilayah Surabaya dan kemudian mendistribusikannya di wilayah Banten," jelasnya.


Adapun barang bukti yang berhasil diamankan yaitu:

- 22 botol POOPPERS ukuran 10 Ml

- 2 botol Pelumas merek LOVEMENMONOGATARI ukuran 200Ml

- 1 PACK Jamu tradisional PASAK BUMI tidak sesuai dengan izin edar

- 3 UNIT Handphone yang digunakan untuk melakukan transaksi penjualan

- 14 pack kondom merek fiesta

- 3 botol sabun merek Mazid ukuran 1L


Diakhir Doni menyebutkan Pasal yang dikenakan kepada pelaku. "Atas perbuatannya pelaku dikenakan Undang - Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen," tutupnya.


(Red/Icha)