Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

Guna Mendukung Program Food Estate Tahun 2024, Sejumlah Pembangunan Bagi Pertanian Mulai di Realisasikan

Kamis, 06 Juni 2024 | 06:12 WIB Last Updated 2024-06-05T23:13:17Z

 

Foto : 

Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
Kamis, 6 Juni 2024.


KABUPATEN TANGERANG Sebagai bentuk dukungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) kepada Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam mensukseskan pembangunan pertanian di Tahun 2024, 


Oleh karena itu dalam mendukung kegiatan pertanian yang ada di Indonesia, Ditjen SDA melakukan berbagai macam cara dimulai dari penyediaan kebutuhan air hingga pengairan melalui irigasi ke lahan - lahan pertanian. Beberapa diantaranya adalah, pembangunan bendungan, pembangunan jaringan irigasi, penyediaan air baku dan pembangunan embung


Dan periode bulan Juni 2024 Ditjen SDA juga membangun sejumlah Infrastruktur jaringan irigasi yang tersebar di wilayah Kabupaten Tangerang dengan cakupan luas wilayah yang terairi seluas 35.000 Ha. Selain itu, terdapat rehabilitasi infrastruktur irigasi yang mencakup wilayah seluas 144.800 Ha.(05/06/2024)


Saat ini berbagai pembangunan Infrastruktur irigasi sebagai sarana mendukung Program Food Estate yang ditargetkan selesai pada tahun 2024 dan guna membangun wilayah lumbung pangan Nasional. 



Pekerjaan Program Food Estate tersebut meliputi, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi, salah satunya di Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang di 2 Desa (red Desa Klebet dan Desa Rancalabu) kegiatan land clearing serta pembangunan saluran drainase dengan sistem Swakelola.


Sementara itu dalam keterangannya H.Rony selaku Bendahara Front Banten Bersatu (FBB) Kabupaten Tangerang yang ikut juga mengawasi pekerjaan tersebut  sekaligus perwakilan dari unsur masyarakat Kecamatan Kemiri, kepada Awak Media mengatakan, Daerah lrigasi Rentang memiliki nilai strategis dan sejarah panjang sebagai penunjang pertanian khususnya di Kecamatan Kemiri. Disamping itu adanya koordinasi dan pemantauan secara berkala diharapkan dapat mendorong percepatan dan optimalisasi rehabilitasi Jaringan lrigasi tersebut," ungkapnya 


Menurut H.Rony, Bahwa proyek RIMP (Rentang Irrigation Modernization Project) tersebut sangat efektif sejak tahun 2017, Dan juga telah banyak dilaksanakan program tersebut melalui Padat Karya atau Swakelola," tegasnya


Jadi tidak benar jika adanya pemberitaan salah satu media yang mengatakan kegiatan tersebut dikatakan janggal atau terkesan menggunakan bahan bangunan juga material oplosan, itu berarti temen - temen di lapangan "mohon maaf " kurang memahami juklak - juknis pembangunan tersebut," terangnya


"Jadi alangkah baiknya jika kita lebih mengedepankan segi manfaat dari sebuah pembangunan tersebut bagi para petani di wilayah tersebut,"ungkap H.Rony mengakhiri 



(Red/Ariyanto)