Foto : Aliansi Aktivis Masyarakat Dan Ormas |
Rabu, 21 Agustus 2024.
SERANG (KM)-Merasa teriris hatinya dan menganggap mencederai Perayaan HUT RI ke 79 dan tidak memiliki jiwa nasionalisme,para Aktivis dan 23 Lembaga Kemasyarakatan yang ada diKecamatan Cikeusal akan menggelar aksi dan menuntut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau,Ciujung, Cidurian(BBWSC3) agar memecat 3 oknum Pegawai Unit Pengelolaan Irigasi (UPI) UPT Bendung Gerak Pamarayan, Selasa (20/08/2024).
Bermula dari adanya tragedi penolakan dan pengusiran terhadap Paskibraka yang diduga dilakukan oleh oknum pegawai BBWSC3,Unit Pengelolaan Irigasi (UPI) yang berlokasi di Bendung Baru Pamarayan,Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang-Banten,
pada saat Paskibra akan melakukan pengukuhan.
Melalui forum terbuka Acun Sunarya SH,salah satu Aktivis Cikeusal menyerukan dirinya beserta 23 Lembaga kemasyarakatan cikeusal dan sekitarnya dengan masa kurang lebih 13 ribu orang akan menggelar aksi pada Minggu mendatang.
"Kegiatan malam ini kami para Aktivis Kecamatan Cikeusal beserta Masyarakat dan Ormas Se-kecamatan Cikeusal khususnya dan umumnya Kabupaten Serang,akan menggelar aksi. Menindaklanjuti prihal terjadinya penolakan dan Pengusiran terhadap Adik-adik Paskibra,ini menurut kami tidak bisa di tolelir dan harus di tindak tegas."ucap Acun.
Sementara itu,Lalan selaku Tokoh Pemuda masyarakat Kecamatan Cikeusal mengatakan dirinya sangat menyayangkan dengan sikap pihak Balai Bendung Pamarayan yang kurang Fleksibel dan seharusnya mensuport.
"Saya sangat menyayangkan prihal terjadinya insiden pada saat potensi adik-adik kita berpartisipasi dalam acara yang sangat sakral,yaitu HUT RI ke 79.Dimana adik-adik pasukan Pengibar Bendera,memiliki mental dan mengembangkan diri harus mengalami insiden seperti ini.Kita khawatirkan kedepan adik-adik kita mengalami traumatis.
Sehingga potensi-potensi masyarakat kami terhambat,yang seyogyanya pihak Balai Bendungan Pamarayan ini harusnya mensuport, karna dipundak merekalah bangsa ini akan dilanjutkan", paparnya.
Ditempat yang sama Supardi selaku Pelatih Paskibra yang mengalami langsung peristiwa tersebut,dirinya sangat kecewa dengan apa yang sudah di lakukan ketua panitia pelaksanaan dan pihak Balai.
"Dengan sudah di lakukannya perdamaian, antara Pemerintah Cikeusal dalam hal ini Ketua Pelaksana HUT RI ke 79 dan pihak Balai menurut saya tidak pas dan tidak layak
Karna tidak melibatkan semua unsur yang terlibat dalam hal ini,saya selaku pelatih dan terlebih para orang tua Paskibra," tutup Supardi.
(Red/Rudini)