Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

Biddokes Polda Banten Laksanakan Pelatihan Dalam Rangka Untuk Menghadapi Perubahan Iklim Global di Kawasan Wisata

Rabu, 25 September 2024 | 21:21 WIB Last Updated 2024-09-25T14:21:59Z

 

Foto : latihan kesiapsiagaan  perubahan iklim global di kawasan wisata

Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
Rabu, 25 September 2024.


Serang - Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Banten gelar latihan kesiapsiagaan personel Polda Banten dan instansi terkait untuk menghadapi perubahan iklim global di kawasan wisata dalam rangka operasi Disaster Victim Identification (DVI) yang dilaksanakan di Marbella Hotel Anyer pada Rabu (25/09).


Turut hadir dalam kegiatan Kabid Dokkes Polda Banten Kombes Pol Drg. Iwansyah. Sp. Ort, Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Banten AKBP Saobikha Nahar, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Heri Yulianto serta diikuti perwakilan dari personel dari polres jajaran dan instansi terkait.



Dalam sambutanya Kabid Dokkes Polda Banten Kombes Pol Drg. Iwansyah. Sp. Ort menyampaikan bahwa wilayah hukum Polda Banten merupakan salah satu di Indonesia yang termasuk dalam daerah rawan bencana. "Provinsi Banten merupakan salah satu di Indonesia yang termasuk dalam daerah rawan bencana dan mempunyai potensi ancaman yang sangat tinggi serta bervariasi dari aspek jenis bencana karena dikelilingi oleh laut, gunung krakatau serta pabrik kimia," kata Iwansyah.


Pada umumnya risiko bencana alam meliputi beberapa faktor anatara lain Geologi, Hidrometeorogi, Biologi dan Teknologi. "Bencana alam terjadi karena beberapa faktor antara lain Geologi berupa gempa bumi tsunami dan letusan gunung api, faktor Hidrometeorogi berupa banjir, tanah longsor kekeringan, kekeringan dan angin topan serta faktor biologi berupa wabah penyakit manusia dan yang terakhir kegagalan teknologi karena kecelakan industri, kecelakan transportasi, radiasi nuklir dan pencemaran bahan kimia," ujar Iwansyah.


Iwansyah juga mengatakan guna optimalisai proses identifikasi pada korban mati akibat bencana diperlukan adanya Tim DVI untuk melaksanakan prosedur operasi. "Guna optimalisai proses identifikasi pada korban mati akibat bencana diperlukan adanya Tim DVI agar proses identifikasi dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dalam penegakan hak asasi manusia dan kepastian hukum korban yang mengacu pada standar baku interpol dan DVI Internasional," kata Iwansyah.


Tim DVI Banten merupakan Tim terpadu dari berbagai instansi terkait. "Untuk Tim DVI tingkat Provinsi merupakan Tim terpadu dari berbagai instansi seperti BPBD, Dinas Kesehatan, Angkatan Darat dan laut, Dinas Sosail, PMI, Basarnas, Tagana dan instansi lainnya sebagai leading sektor yang diharapkan mampu berberan aktif dan ikut memiliki jiwa DVI di dalam kegiata operasi," lanjut Iwansyah.


Diakhir, Iwansyah berharap dimasa datang TIm DVI Banten adalah pelaksana tingkat pertama di wilayah yang melaksanakan prosedur identifikasi korban mati akibat bencana secara profesional. "TIm DVI Banten adalah pelaksana tingkat pertama di wilayah yang melaksanakan prosedur identifikasi korban mati akibat bencana secara profesional, ilmiyah dan terpadu dalam rangka penegakan hukum dan hak azasi manusia," tutup Iwansyah.


Kegiatan akan dilaksanakan selama 3 hari dimulai dari tanggal 25 sampai 27 September 2024. 



(Red/Icha)