Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

H.Asep Nurman Jaenudin : Saung Bakul Desa Buniayu Jadi Icons Kecamatan Sukamulya,, dan Masuk Radar Jaringan Wilayah Kreatif UNESCO

Sabtu, 28 September 2024 | 14:02 WIB Last Updated 2024-09-28T07:03:03Z

 

Foto : Saung Bakul Desa Buniayu Jadi Icons Kecamatan Sukamulya

Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
Sabtu, 28 September 2024.


KABUPATEN TANGERANG  - Komunitas "Saung Bakul" di Desa Buniayu Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang akhirnya masuk ke dalam radar Jaringan wilayah Desa atau Daerah Kreatif UNESCO atau Creative Cities Network (CCN) untuk sektor kerajinan dan edukasi seni budaya rakyat. (28/09/2024)


"Iya, hari ini kami kedatangan tamu dari Tim Panitia Seleksi Nasional UCCN dan Tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, untuk Craft and Folk Art (kerajinan dan seni budaya rakyat)," kata Hamdani SM


Terkait hal itu, Hamdani SM mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung.dan mensuport kegiatan ini. "Ini pertama kalinya, Desa kami mendapatkan kehormatan menerima kunjungan Tim Panitia Seleksi Nasional UCCN dan Tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Terima kasih juga atas dukungannya Dinas maupun instansi terkait," katanya.


Ia menambahkan, pihaknya akan segera menindaklanjuti dan berkoordinasi sejumlah Stakeholder yang ada dengan  cara memperkuat berbagai acara yang berhubungan dengan kerajinan dan seni budaya rakyat.



Sementara itu Camat Sukamulya  H. Asep Nurman Jaenudin, S.STP., MAP..MH dalam kesempatan tersebut menyampaikan, rasa syukur dan terima kasihnya, "Allhamdulilah salah satu di Kecamatan Sukamulya,(red.Ds.Buniayu)  masuk nominasi Jaringan Daerah Kreatif UNESCO 2024," jelasnya 


"Insya Allah dalam waktu dekat upaya yang akan dilakukan Pemerintah Daerah adalah dengan melibatkan konsultan profesional untuk edukasi pariwisatanya. Sebenarnya sejak tahun lalu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berusaha menyiapkan Desa Buniayu Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang untuk maju ke dalam Jaringan Daerah Kreatif atau Creative Cities Network UNESCO,"  ungkap.H. Asep Nurman Jaenudin, S.STP., MAP..MH


Nantinya sebagai Desa atau Daerah  kreatif, kita akan banyak menghadirkan orang - orang kreatif. Ini esensinya. Sementara ekosistem Ekraf menjadi satu sistem yang harus diciptakan, sehingga bisa mendorong produk dan karya kreatif dari orang - orang kreatif untuk akan  hadir disini," ucap Camat Sukamulya


H.Asep Nurman Jaenudin juga menyatakan masuk ke dalam UCCN bukanlah tujuan akhir dari pengajuan nominasi ke UNESCO. Tetapi hal yang terpenting adalah tindakan yang diambil selanjutnya. Lewat berjejaring dengan Daerah atau kota - kota sejenis di dunia, sedangkan Desa/Daerah terpilih bisa belajar dari rekannya di wilayah atau pun Negara berbeda perihal upaya yang dilakukan untuk mensejahterakan warga lewat komunitas kreatif yang ada,"ucapnya.


"Menyejahterakan warga.itu yang lebih penting, sedangkan Desa atau Daerah yang mengajukan sebagai bagian UCCN bukan sekadar dilombakan dapat prestise, referensinya tapi lebih kepada  tujuan pengembangan," tuturnya



Sementara itu Itje Chodijah, selaku Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO,, menekankan bahwa seleksi yang dilakukan bukanlah lomba, melainkan memastikan memilih kandidat komunitas yang paling siap untuk berjejaring dengan Daerah dan kota - kota sejenis di dunia. Seleksi juga dilakukan karena UNESCO hanya menerima usulan dengan kategori berbeda," jelasnya


"Jika suatu Daerah atau Desa sudah masuk dalam Jaringan Daerah Kreatif UNESCO maka ekosistem tersebut akan terus dipantau oleh UNESCO.


Dengan maksud dan tujuan agar pelaku seni kerajinan dapat terus melestarikannya dan sebagai jaringan Daerah kreatif diharapkan bisa membuatnya semakin dikenal dunia dan menambah minat wisatawan untuk berkunjung,"ungkapnya


Sedangkan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Fransiskus Xaverius Teguh kepada Awak Media menjelaskan, Jika nanti selanjutnya akan menjalani pendampingan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) selaku focal point program UNESCO," terangnya 


Selanjutnya dari adanya regulasi tersebut bagi pengembangan ekonomi kreatif daerah sebagai salah satu potensi penting dari pertumbuhan ekonomi di wilayah" kata 

Fransiskus Xaverius Teguh


Dengan keberadaan komunitas "Saung Bakul" yang ada di Desa Buniayu Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang juga bertujuan untuk memastikan dengan edukasi bisa mengawal menjadi Kabupaten Tangerang kreatif. " Iya Itu kan sifatnya Bottom Up, berarti keinginan, harapan, muncul dari daerah, dan yang terpilih serta dinilai layak oleh pemerintah maka memiliki komitmen tinggi baik dalam hal pengembangan ekonomi kreatifnya,"pungkasnya mengakhiri 


Tampak hadir dalam acara kunjungan tersebut perwakilan dari Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Olahraga (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten,  Kapolsek Balaraja beserta jajarannya, Perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Ket.PGRI Kecamatan Sukamulya, Suwandi M.Pd, Kepsek SD.Negeri Buniayu ll Eli Yuliyati S.Pd dan anggota Komunitas Saung Bakul juga Aparatur Pemerintah Desa Buniayu 



(Red/Yanto)