Foto : Sardana selaku Sekretaris Desa Pasir Ampo |
Kamis, 31 Oktober 2024.
KABUPATEN TANGERANG - Miris dan membahayakan jika melihat kondisi jembatan di kampung Pasir Gangsa RT 006/003 Desa Pasir Ampo, Kecamatan Kresek, sehingga sangat berimbas besar bagi mobilisasi perputaran ekonomi warga setempat.
Pasalnya warga kini mulai khawatir dan takut jika akses jembatan tersebut nantinya terputus hingga akan memaksa mereka mengambil jalur alternatif lain, jika ingin menjual hasil buminya ke pasar Kresek atau aktivitas kerja dan sekolah dengan jarak tempuh cukup jauh melewati Desa Kubang Kecamatan Sukamulya (31/10/2024)
Diketahui bersama jembatan tersebut merupakan akses satu - satunya bagi Desa Pasir Ampo dan jalur alternatif yang kerap dilalui pelajar sebagai akses menuju sekolahan atau pondok pesantren di Desa Koper maupun Kecamatan Jayanti
Menurut keterangan Holili yang akrab dipanggil Gabel salah satu warga setempat, mengatakan, jembatan tersebut kondisi sangat memperihatinkan dan sudah mengalami penurunan cukup parah. "Kami selaku warga masyarakat Desa Pasir Ampo merasa takut jika melintas di jembatan tersebut," ujarnya
Selain sebagai akses penghubung antar Desa, jembatan tersebut juga dipergunakan oleh para pelajar untuk akses menuju sekolahnya juga karyawan yang akan bekerja. Jadi sangat berdampak besar bagi aktivitas warga Desa Pasir Ampo," ungkap Gabel
"Jembatan ini ramai penggunanya. Selain sebagai penghubung kegiatan antar Desa, jembatan ini juga digunakan anak sekolah serta karyawan,” jelasnya
“Ya kalau udah amblas begini semestinya Pemerintah Daerah cepat - cepat ambil peran dan segera memperbaikinya, jangan sampai nunggu musibah datang dan adanya korban jiwa ," ucapnya
Sementara itu Sardana selaku Sekretaris Desa Pasir Ampo di ruang kerjanya menyampaikan, Jika rusaknya jembatan penghubung antar Desa antara Desa Pasir Ampo dengan Desa Patrasana disebabkan oleh abrasi derasnya aliran air di sungai yabg melintas menuju Situ Patrasana," terangnya
"Aliran sungai tersebut mengikis pondasi jembatan sehingga mengakibatkan amblas dan mengalami penurunan cukup dalam pada jembatan dengan ukuran panjang 5 meter dan lebar 3 meter.
Berdasarkan hasil asesmen, dari Dinas terkait rusaknya jembatan Pasir Gangsa itu diakibatkan oleh pondasi jembatan yang patah akibat terkikis arus sungai serta lapuknya usia jembatan tersebut," terang Sardana
Sebagai tindak lanjut, laporan tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera menindaklanjuti jembatan yang kondisi memperihatinkan tersebut.
"Karena penanganan jembatan roboh ini bukan ranah kami, sehingga kami koordinasikan dengan Dinas PUPR Provinsi Banten untuk segera mengambil tindakan, agar jangan menunggu adanya jatuh korban terlebih dahulu," pungkasnya
(Red/Yanto)