![]() |
Foto : Musyawarah Cabang( Muscab) Ke-2 HMI (p) Kabupaten Tangerang |
Senin, 9 Desember 2024.
KABUPATEN TANGERANG - Bertempat di Aula Kitri Bakti Curug Kabupaten Tangerang, Musyawarah Cabang( Muscab) Ke-2 HMI (p) Kabupaten Tangerang telah resmi dibuka sejak 6 Desember hingga 8 Desember 2024
Kegiatan yang sekaligus melakukan pemilihan formateur Ketua Umum HMI Cabang (p) Kabupaten Tangerang untuk masa jabatan 2024/2025.
Dalam Muscab kali ini terdapat 2 Kandidat Calon formateur yang berkontestasi di pemilihan Calon Ketua Umum HMI Cabang (p) Kabupaten Tangerang yaitu M Akmal Al-Mulk dari Komisariat Insan Pembangunan dan Abdul Azis dari komisariat STIE Putera Perdana Indonesia.
Perlu diketahui dalam Muscab kali ini banyak sekali catatan yang menjadi pertimbangan mengapa kemudian Komisariat Insan Pembangunan dan Komisariat STIE PPI kemudian melakukan WalkOut karena melihat banyak terjadi kejanggalan dalam prosesnya, juga banyak yang mengalami sebuah Intimidasi serta manuver kelompok atau pihak lain selain peserta yang sengaja berupaya Intervensi terhadap jalannya mekanisme Musyarawah Cabang tersebut
= Pertama : OC DAN SC dari awal terlihat sudah tidak netral
Dalam musyawarah Cabang (Muscab) kali ini Panitia sangat terlihat keberpihakannya kepada salah satu Paslon ini dibuktikan dari awal bermulanya Muscab ketika penulis menanyakan mekanisme penentuan peserta penuh dan peninjau mereka menjawab semuanya penuh dan selalu menarasikan Musyawarah Cabang ini langsung ke dalam "One Man One Vote" sehingga ini cukup membuktikan bahwa kemana arah forum ini akan di bawa itu terlihat jelas.
SC sendiri berupaya untuk melakukan upaya - upaya yang sistematis dalam rangka memenangkan salah satu Calon dalam pemilihan Formateur HMI Cabang (p) Kabupaten Tangerang.
Kemudian saat jalannya Pleno 1 Pimpinan sidang sementara yang ditunjuk oleh SC juga terkesan membuka ruang kepada salah satu Paslon alias lebih di untungkan. Sebagai contoh pada saat pembacaan tartib di Pasal 3 ayat 1 itu sudah di sahkan bahwa peserta Muscab terdiri dari peserta penuh dan peninjau namun faktanya di lapangan pimpinan sidang sementara justru selalu berupaya menahan pengesahannya dan bahkan sampai di PK kembali dengan narasi penghapusan peserta peninjau sehingga ini jelas membuka celah salah satu Paslon yang di untungkan dengan adanya One Man One Vote.
Padahal seharusnya Muscab ini ada mekanisme utama dalam pemilihan Calon Ketua Umum yaitu Musyawarah Komisariat terlebih dahulu.
Dan yang lebih tidak masuk akal lagi adalah adanya upaya penggelembungan suara yang dilakukan oleh salah satu Panitia OC dimana ia membawa peserta yang belum memiliki Surat Mandatoris dari Komisariat namun ia bisa memilih dan menggunakan nama orang lain agar ia bisa ikut memilih. Seharusnya OC itu fokus kepada pelaksanaan Muscab kali ini bukan justru mensiasati celah untuk ke tidak terbukaan peserta.
= Kedua terkait alasan terjadinya WalkOut
Sebenarnya di hari Pertama sudah terlihat jelas dinamika yang terjadi di dalam forum mulai dari sidang Pleno 1 sampai Pleno 4 merupakan hal yang normal dalam sebuah forum yang melibatkan banyak orang.
Namun sangat di sayangkan adalah adanya perencanaan yang sistematis yang dilakukan oleh Steering Commite(SC) untuk memenangkan salah satu Calon kandidat.
Berjalannya forum walaupun dengan dinamika yang tegang masih bisa di atasi dan juga tetap berjalan sampai puncaknya saat di Pleno ke 4 untuk pemilihan Calon Ketua Umum itu ada mekanisme yang tidak di jalankan oleh pimpinan sidang seharusnya dalam Proses Pemilihan Calon Ketua Umum itu dilakukan Pertama adalah dengan cara Musyawarah, seharusnya ini di kembalikan ke Komisariat namun hal ini tidak dilakukan justru langsung ke tahap Kedua yaitu Lobby kandidat yang berujung tidak menemui titik terang.
Hingga akhirnya Pimpinan Sidang mengarahkan untuk voting , berjalannya waktu voting dilakukan ternyata ada cara cara yang tidak seharusnya dilakukan yaitu proses Intimidasi dan Intervensi guna memenangkan Calon tertentu sebagai gambaran
Sedangkan teman - teman dari kampus UCA yang masih tergabung dalam Komisariat Komiti seharusnya diberi juga kebebasan dalam memilih dalam agenda Muscab kali ini bukan justru mendapat ancaman yang arahnya adalah pembatasan untuk di mekarkan dengan dalih harus sejalan dan jangan membelok
Padahal pemilihan ini dalam rangka memberikan kesempatan kader HMI Cakata untuk memilih Calon Ketua Umum yang diinginkan.
Memang UCA ini ingin memekarkan sebagai Komisariat persiapan dan berdiri sendiri yang seharusnya di support justru menjadi celah mereka dalam mencari dukungan. Hingga pemilihan selsai dari pihak UCA sendiri belum ada yang berani bersuara, sehingga ketika ada yang berani bersuara hal ini menyebabkan kondisi tegang dan memanas.
Tindakan ini seharusnya diapresiasi karena mereka berani berbicara melawan cara cara kotor dan Intimidasi.
Hingga pukul 10.00 pagi di hari minggu peserta mulai kelelahan dan massa mulai tidak kondusif karena banyak yang pulang serta meninggalkan forum hingga akhirnya 2 komisariat penuh yaitu Insan pembangunan dan STIE PPI melakukan Walkout karena tidak menemui titik temu serta sangat menyayangkan adanya banyak kejanggalan yang terjadi dan sangat kecewa dengan Muscab kali ini.
= Yang keTiga Dugaan adanya Transaksional salah satu Paslon
Pemilihan Calon Ketua Umum dalam agenda Muscab kali ini seharusnya dilakukan dengan cara pendekatan kader atau pemberian perhatian kepada kader bukan justru melakukan hal - hal yang tidak baik yng bersifat pragmatisme
Sedangkan untuk Komisariat seharusnya juga di ajarkan untuk meninggalkan hal yang sifatnya pragmatisme bukan sebaliknya , justru diberi sejumlah nominal untuk memilih salah satu Calon tertentu.
Hal inilah yang sangat di sayangkan terlebih ini merupakan cabang baru yang dimana ketika ini dilakukan maka akan mengakar dan berkelanjutan.
= Yang ke Empat keanehah Penanggung Jawab Kegiatan Sudah Deklarasi
Hingga Hari Ini Forum Muscab resmi di pending sampai batas waktu yang tidak ditentukan sehingga kesepakatan forum belum terjadi dan Muscab kali ini belum selesai.
Namun yang di sayangkan adalah Demisioner Ketua Umum HMI Cakata sekaligus PJ kegiatan Muscab kali ini sudah menyampaikan bahwa forum Muscab ini telah selesai dan sudah sah, hal ini juga sangat di sayangkan mengingat forum Muscab belum selsai.
= Ke Lima : Banyaknya elemen bukan peserta yang ikut terlibat dalam Muscab
Forum Muscab kali ini menjadi pembelajaran untuk adik - adik Komisariat dalam berdinamika dan berorganisasi.
bukan justru melakukan banyak intervensi ataupun masuk terlalu dalam yang bukan ranahnya, biarkan saja dinamika ini berjalan dengan alur yang murni dan juga mengalir seperti air.
= Ke Enam : Harapan Komisariat yang Melakukan WalkOut
Seharusnya agenda Muscab kali ini adalah sebagai sarana dan wadah belajar berdinamika yang baik, bukan dikotori dengan cara cara yang terkesan ugal ugalan atau justru Premanisme, jadikan pula agenda Muscab kali ini sebagai ajang pertarungan gagasan dan narasi untuk Cakata lebih baik kedepan.seperti apa
Karena sebetulnya itu yang sangat dibutuhkan mengingat Cakata saat ini merupakan cabang baru dimana eksistensi dan juga perhatian terhadap perkaderan sangat diperlukan.
Terakhir, jadikan pula agenda Muscab kali ini sebagai sarana silaturahmi antar anggota HMI Secabang Kabupaten Tangerang, jadikan pula refleksi kepada kita bahwa kegiatan HMI tidak hanya Muscab saja yang harus hadir, tapi juga yang sifatnya perkaderan juga harus terlibat aktif.
Forum Muscab kali akan kami lanjutkan dengn cara yang baik tentunya tidak dengan intervensi siapapun jadi, kami harap jangan ada narasi kami dibawah bergejolak, justru kami hanya menghargai proses dinamika yang ada.
Intinya Komisariat tidak ada yang bersitegang atau melakukan tindakan anarkis kepada pihak lain, kami hanya memberikan waktu istirahat kepada peserta Muscab karena agenda 3 hari kemarin cukup menyita waktu, terlebih yang perlu di perhatikan adalah anggota HMI Cakata hampir 70 persen nya adalah pekerja jadi kami memberikan waktu mereka untuk beraktivitas.
(Red/Yanto)