Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

LSM GMBI,Siap Dampingi Masyarakat Terkait Mahalnya Retribusi Parkir Di RSUD Ajidarmo untuk RDP ke DPRD Lebak

Kamis, 09 Januari 2025 | 06:33 WIB Last Updated 2025-01-08T23:33:19Z

 

Foto : tarif parkir pintu otomatis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarm

Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
Kamis, 9 Januari 2025.


LEBAK,(BANTEN)- Tindak lanjut dari pemberitaan terkait mahalnya biaya parkir di RSUD Adjidarmo Lebak, puluhan warga minta agar LSM GMBI melayangkan surat permohonan audiensi ke DPRD Lebak. 


Bermula dari sosok Abdurrahman yang mengeluhkan terkait tarif parkir pintu otomatis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo, yang menurutnya per jam nya dirinya harus membayar Rp, 2000,- sedangkan dirinya memarkirkan kendaraannya selama lebih kurang empat jam, hingga dirinya harus merogoh kocek Rp, 8.000,- hal ini yang membuat Abdurrahman dan sejumlah pasien lainnya mengeluh.


Merasa dirinya perlu dukungan dari sosial kontrol untuk menyampaikan aspirasi sekaligus sebagai bentuk protes, maka dirinya mendatangi kantor LSM GMBI Distrik Lebak, untuk meminta pendampingan  sekaligus mengharap  agar LSM GMBI melalui Ade Surnaga mau bersinergi dengan masyarakat, untuk berkirim surat ke pihak DPRD guna permohonan audiensi.


Abdurrahman bersama masyarakat lainnya berharap pada saat audiensi nanti, semua pihak terkait dapat  hadir pada  forum yang akan digelar di kantor DPRD, termasuk pihak pengelola parkir agar masyarakat mendengar langsung alasan apa yang membuat mahalnya tarif Parkiran. Selain pengelola, Abdurrahman juga meminta Direktur Utama RSUD Adjidarmo dan PJ Bupati juga diharapkan untuk hadir.


Ini yang disampaikan Abdurrahman, sekaligus mewakili keluhan sejumlah masyarakat."Mahalnya Parkiran di RSUD Adjidarmo ini tidak bisa dibiarkan pengelola mengeruk keuntungan diatas penderita'an pasien RSUD Adjidarmo,"katanya.


Lanjut,"Jika dibiarkan parkiran dengan tarif awal per jamnya duaribu, jelas semakin mencekik leher masyarakat susah, dimana ini kebijakan pemerintah daerah yang seharusnya berpihak kepada masyarakat,"tanya Abdurrahman.


"Saya rasa keluhan masyarakat melalui media online sudah terlalu banyak, tapi mana perhatian pemerintah, tidak mendengar apa pura-pura tuli," tandasnya.


"Karena keluhan-keluhan kami tidak di gubris, maka saya mewakili masyarakat meminta bantuan kepada LSM GMBI, untuk mendampingi masyarakat dan bersurat ke DPRD Lebak, guna permohonan audiensi."ungkapnya.


Masih Abdurrahman,"Dan saya meminta agar semua pihak hadir, mulai dari PJ Bupati, Dirut RSUD dan pihak pengelola parkir,"tutupnya.


Disisi lain, King Naga selaku Ketua LSM GMBI Distrik Lebak yang mendapat aduan dari masyarakat dan diminta untuk mendampingi, mengaku senang dan siap untuk mengawal warga hingga apa yang menjadi tuntutannya di penuhi oleh pihak pemerintah daerah Kabupaten Lebak, dan pihak pengelola parkiran.


Naga"Terus terang saya sangat senang karena masyarakat mau berkunjung ke kantor sekretariat kami, terlebih masyarakat yang diwakili Abdurrahman  berkenan melibatkan kami dalam upaya menempuh hak-haknya,"ungkap Naga.


Lanjut,"Yang membuat saya bangga, mereka secara tertulis meminta agar LSM GMBI mau mendampingi dan memfasilitasi untuk berkirim surat permohonan audiensi ke DPRD Lebak, tentu kami akan selalu siap membantu masyarakat bawah, karena ini adalah merupakan kewajiban  sesuai tupoksi kami,"pungkasnya.



(Red/Mujahidin)