Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

Diduga Oknum Polisi Bikin Resah Pengusaha Kabupaten Tangerang

Rabu, 19 Februari 2025 | 08:44 WIB Last Updated 2025-02-21T09:31:09Z

 

Foto Ilustrasi

Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
Rabu, 19 Februari 2025.


Tangerang - Lagi lagi citra polisi tercoreng oleh oknum yang dinas dipolresta tangerang oknum tersebut datang kebeberapa pengusaha diwilayah kabupaten tangerang. Senin Malam 17 Febuari 2025


Kronologi kejadian Sehabis magrib ada 4 orang 2 diduga oknum polisi dan 2 oknum ormas atau warga sipil mendatangi lokasi pengelolaan minyak sawit yang berlokasi di kampung Cibuluh desa Cibugel kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang


Menurut keterangan para pekerja, mereka datang dengan menggunakan mobil pribadi (Rush) warna hitam dengan maksud tujuan bersilaturahmi dengan pengelola minyak sawit yaitu H.Wawan 


H.Wawan ketika dikonfirmasi beberapa awak media mengatakan," maksud kedatangan oknum tersebut yang menanyakan prihal ijin usaha milik saya, Alhamdulillah ijin usaha saya dari Disperindag, Desa, RT dan Kecamatan Cisoka Sudah ada


Saya merasa terancam dengan nada bicara Oknum Ormas yang terkesan mencari kesalahan usaha saya padahal ijin usaha saya sudah ada " Mau panjang apa mau pendek " Papar H.Wawan sambil menirukan bahasa oknum tersebut


Akhirnya h.wawan menelpon pemilik pengolahan sawit yaitu fras 


" Ya saya menelpon langsung pemilik setelah oknum ormas tersebut bernada seperti itu dan sebelumnya sempat terjadi adu obrolan, Saat itu fras menelpon dengan oknum polisi yang datang dan diarahkan ke oknum ormas tersebut"


Fras saat ditanya oleh wartawan mengatakan "ya semalam rekan-rekan sekitar jam 8 malam pengelola ditempat saya bekerja dan mengurus menelpon saya bahwa ada dari Oknum kepolisian malam-malam mengaku dinas di polresta tangerang berpangkat kompol menurut orang saya dilokasi yang dijumpai ada 3 orang disana 1 orang memakai seragam polisi mengaku saat telponan dengan saya dinas dipolresta tangerang dan 2 orang berpakaian kaos biasa, lalu saya menelpon dengan oknum polisi tersebut beliau menelpon dengan nada kencang sambil menirukan gaya telepon


"Halo dengan siapa ini saya bicara,Masnya dinas dipolsek mana atau mas siapa, Saya kesini ingin menanyakan perihal kegiatan ini mulai dari plasma barang sawit dari mana dan lainya itu saja ini banyak melanggar dan bisa diproses hukum, Saya dengan nada santai dan dingin bilang saya bukan siapa-siapa hanya rakyat sipil biasa yang sedikit mencari rezeki diusaha tersebut".


Lalu saya coba berkomunikasi dengan orang lapangan saya disana dan ada 1 oknum ormas yang komunikasi dengan saya meminta uang agar perihal ini saya bisa bantu mereka menyebutkan nominal 5 juta namun saya tolak karena gak ada uang segitu kalo untuk pengganti bensin, kopi dan rokok itu di orang saya ada 1 juta kalo minta 5 juta saya gak ada terserah mau diapain juga karena saya lagi dirangkas kalo mau nunggu saya datang gak apa apa, menurut informasi yang didapat dari orang saya dilokasi bilang duit yang 1 juta diambil dan saya disuruh kekantor untuk jumpa dengan oknum bapak polisi yang yang datang keusaha saya saat itu kata orang saya nakut-nakutin dan adanya percobaan pengancaman kepada orang saya dengan ucapan mau panjang apa pendek".


Fras menambahkan " Sangat disayangkan menurut saya pakaian dan karir anggota kepolisian berpangkat kompol tersebut dipakai untuk menakut-nakuti orang yang sedang berusaha dan prosedur yang dilakukan tidak ditempuh bak preman berseragam datang menakuti karyawan dan pengelola usaha disana

Apalagi dengan permainan seperti tektok  ada oknum lain yang berpakaian kaos biasa seperti sipil untuk sebagai jembatan agar bisa memeras dan menakut-nakuti pengusaha"


Menurut informasi yang didapat dan diketahui oknum anggota yang berpangkat kompol itu lengkap dengan nantang seragamnya berinisial RS dan anggota tersebut banyak datang kepengusaha lainya seperti rekan fras dengan modus yang sama.



(Red)