Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

Luar Biasa...!!! Dari Makelar Tanah Hingga Jadi Kades Tajir Melintir dan Punya Paspamdes (Pasukan Pengamanan Kades)

Minggu, 02 Februari 2025 | 17:36 WIB Last Updated 2025-02-02T10:36:43Z

 

Foto : Arsin bin Asip, Kepala Desa Kohod

Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
Minggu, 2 Februari 2025.


KABUPATEN TANGERANG - Sosok Arsin bin Asip, Kepala Desa Kohod Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, mendadak Viral disetiap Plafon Media Sosial, dari YouTube, Twitter, Facebook, bahkan group - group WhatsApp terpantau asyik bernyanyi lagu Dangdut, saat menggelar resepsi pesta dikediamannya selama Tiga hari Tiga, beberapa bulan lalu. "Hari ini hamba,  mungkin esok jadi raja suara Arsin meliuk - liuk penuh penghayatan.


Tampak dalam rekaman video yang didapat Awak Media tersebut, Kades Kohod yang namanya sepekan terakhir menjadi trending topik gara - gara sempat berdebat dengan Menteri Nusron Wahid terkait pagar laut ini mengenakan kemeja putih lengan pendek dengan jam tangan mewah di tangan kirinya. Bak biduan, Arsin tampil bernyanyi sambil berjoget penuh percaya diri. Arsin sendiri memang terkenal hobi sekali bernyanyi karaoke," ujar sumber yang tak ingin disebutkan namanya 


Arsin mulai tersorot Media lantaran ucapan kontroversialnya, saat dia mengatakan  "Area pagar laut dulunya adalah empang" di depan Menteri Agraria Tata Ruang Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN) Nusron Wahid.


Sontak ucapan Arsin tersebut di bantah dan di tangkis oleh Nusron Wahid.

"Area itu masuk kategori tanah musnah karena tidak terlihat material  fisiknya.  Nusron kala itu berseloroh tak mau debat dengan Arsin, " Bahkan Menteri Nusron Wahid sambil menyindir,  Saya Nggak mau debat, nanti saya gak bisa pulang" kata Nusron saat mengunjungi Kohod pada Jumat, 24 Januari 2025 lalu 


Dari keterangan warga masyarakat Desa Kohod yang benar - benar tahu si Arsin bin Asip menjelaskan kepada Awak Media, Jika Kades mereka itu dulunya adalah tukang Bank keliling sekarang saja menjadi  Kades Tajir Se-Kecamatan Pakuhaji," terangnya 


Dirinya bercerita kepada Awak Media, Jika dulunya Arsin sehari - hari hanyalah seorang tukang Bank keliling. Bahkan warga Kohod terbiasa menyingkat Bank keliling sebagai "Bangke'. Tapi bukan Bank resmi melainkan orang yang meminjamkan uang dengan pembayaran cicil harian plus bunga. "Kalau sekarang nasibnya bak raja, berkuasa di Desa," katanya


Zaman dulu Arsin sering berkeliling kampung naik sepeda Onthel sambil menarik pembayaran utang dari warga Desa, "Jadi dia keliling narik pembayaran utang dan memberikan kertas tanda si nasabah menyicil utang,"ungkapnya. 


Cuma saya lupa, kapan persisnya Arsin menjadi "Bangke" yang setiap hari berkeliling kampung menagih cicilan uang yang dipinjamkan kepada warga. Misalnya, warga pinjam uang Rp 1 juta maka warga akan mengembalikan Rp 1,6 juta. Itu adalah pengembalian pokok hutang plus bunga. "Pekerjaan itu dilakoni Arsin jauh sebelum jadi Kepala Desa," jelasnya 


Arsin sendiri bukan warga asli kelahiran Kohod, dia merupakan warga pendatang dari Desa tetangga. Namun dia pernah menjadi staff Desa dan makelar pembebasan lahan. "Arsin ini banyak membebaskan tanah warga, karena dianggap kenal dekat dengan para Pejabat Pemerintah Kabupaten Tangerang zaman dulu dan sosoknya ditakuti oleh warga," tegasnya 


"Bahkan Arsin ini dulu suka sekali ngancam, dan sudah bukan jadi rahasia umum lagi, jika dia bilang ' entar gua penjarain, itu beneran, contohnya Kades sebelumnya saja pernah dilaporkan ke Polisi olehnya dan benar sampai masuk penjara,"ungkapnya 


Dulu memang Arsin memajang mobil - mobil mewahnya di garasi  samping kiri rumahnya. " Ya dulu mah sudah seperti Showroom. Di bagian depan deretan mobil mewah, di belakangnya berderet koleksi motornya,"ucapnya 


"Kalau sekarang mah  garasinya melompong, seiring ramainya pemberitaan dan perbincangan pagar laut yang diduga bersertifikat HGB dan SHM. "Jangankan mobil dan motornya, Arsin sendiri hampir tak terlihat warga di rumah maupun di kantor Desanya," terangnya


Pantauan Awak Media sendiri sepanjang hari Selasa, 28 Januari 2025 sampai saat ini Arsin memang tak ada di rumahnya. Bahkan 2 kali Awak Media mendatangi rumahnya sekitar pukul 10.00 pagi dan pukul 17.57 petang si empunya rumah tak ada. Beberapa kali ditelpon nomor selular nya pun tak aktif hingga saat ini (02/02/2025)


Informasi yang berkembang di warga masyarakat Desa Kohod, saat itu menyebutkan , sosok Arsin sedang diperiksa  Kejaksaan Agung seiring beredar Surat berkop Kejagung. Namun ada seorang warga yang mengabarkan kepada Awak Media jika pada hari Rabu malam, 29 Januari 2025, Arsin nampak nongol di rumah dan menghadiri acara Isra Mi'raj di sebuah Masjid. Informasi tersebut belum terkonfirmasi.dengan benar 


Ada juga warga sekitar kediamannya yang memberikan Informasi, Jika Arsin telah memindahkan kendaraan - kendaraanya ke rumah saudaranya di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri. "Rubicon dipindahkan ke Lontar, terus dioper ke Kampung Melayu dibawa lagi ke Daerah Sepatan, dan Mobil mewah lainnya dibawa ke Bekasi," kata sejumlah warga Kohod. Hingga ada juga yang menyebut mobil - mobil mewah tersebut sudah dijual untuk menghilangkan jejak kekayaannya


Warga menyebutkan tak hanya kendaraan, Arsin juga memiliki sejumlah rumah di luar Desa Kohod. Atas kekayaannya itu dia juga belum pernah tercatat melaporkan  Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) hingga sampai saat ini belum ditemukan data kekayaan Arsin bin Asip. Padahal menurut peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nomor : 2 Tahun 2020 terhitung 2024 Kepala Desa wajib melaporkan harta kekayaan melalui LHKPN. 


Di desa yang dipimpinnya sejak 4 tahun lalu, Arsin terhitung pendatang yang menjadi Orang Kaya Baru (OKB) di desa Kohod. 


"Dalam hitungan Bulan pada saat Arsin menjabat Kades, langsung membeli sederet mobil mewah, termasuk Rubicon. "Dia itu kades istimewa, kesayangan pejabat Pemda Kabupaten Tangerang, " ujar sumber yang tak ingin namanya dituliskan 


Sumber informasi yang diterima, Bahkan demi keamanan, Kades Arsin sampai dikawal oleh pendukungnya yang khusus didatangkan dari Kampung sebelah. 


Saat Awak Media mengunjungi Desa Kohod, tampak orang - orang berbaju preman berkerumun di sudut - sudut Desa. Mereka seperti mengawasi setiap gerak gerik tamu tak dikenal terutama Media atau lembaga yang datang. Selain terkesan menyelidik, orang - orang itu juga merekam dengan kamera ponselnya, terutama ketika 'orang asing itu berada di area pagar laut dan gusuran Relokasi. 


Salah satu dari mereka mengatakan, "Kami hanya khawatir terjadi bentrok fisik dengan  oknum tetangga kampung sendiri, itu yang patut kami jaga," kata  seorang warga seraya menyebutkan dirinya adalah Pasukan Pengamanan Kades (Paspamdes) jumlahnya lebih dari 5 orang. 


Sementara dari keterangan Oman, salah satu anggota BPD Desa Kohod yang telah melaporkan Kades Arsin ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) paa 10 September 2024 menjelaskan, "Dalam laporannya telah melaporkan saudara Arsin selaku Kepala Desa Kohod atas dugaan penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan bersama para Pejabat Pemerintah di Lingkup Kabupaten Tangerang," jelasnya


Serta Laporan ke KPK itu terkait terbitnya Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) pada kawasan tanah timbul dan laut seluas 650 hektar dan dugaan suap oleh oknum swasta dalam pengurusan SHGB tersebut.


"Kami berharap Saudara Arsin bin Asip di proses secara hukum karena diduga telah dengan sengaja menjual tanah laut," pungkas Oman kepala Awak Media




(Red/Yanto)