![]() |
Foto : Ormas Lapbas Kecamatan Jambe |
KABUPATEN TANGERANG - Ramainya perbincangan di masyarakat kecamatan Jambe soal adanya Dugaan pelecehan seksual terhadap beberapa anak-anak muridnya yang diduga dilakukan oleh oknum Ketua MUI Kecamatan Jambe
Membuat gaduh suasana di masyarakat Kecamatan Jambe serta membuat Ormas Lapbas Kecamatan Jambe prihatin atas situasi kondisi wilayah saat ini (10/03/2025)
Wahyudin Ketua Ormas Lapbas Kecamatan Jambe pun akhirnya angkat bicara, "kami dari Ormas Lapbas Kecamatan minta kepada Pemerintah Kecamatan Jambe segera ambil sikap perihal ramainya perbincangan dugaan pelecehan seksual terhadap anak yang diduga dilakukan oleh oknum Ketua MUI kecamatan Jambe, tersebut," ungkapnya
Kami minta yang bersangkutan segera diberhentikan dan di proses secara hukum, karena kejahatan ini merupakan kejahatan luar biasa yang dapat menggangu kenyamanan masyarakat luas, dan masuk katagori kejahatan "Predator Anak" ucapnya.
Kami dari Ormas Lapbas Kecamatan Jambe akan mengawal persoalan kasus ini hingga tuntas, agar masyarakat kembali nyaman, dan harmonis tanpa adanya kegaduhan yang ditimbulkan oleh seorang pemuka agama,"tegasnya
"Ini tamparan keras wajah pemuka agama di Kabupaten Tangerang Khususnya wilayah Kecamatan Jambe dan kami minta kepada para tokoh ulama,Kyai, ustadz serta tokoh masyarakat jangan diam saja agar hal ini cepat diselesaikan dan prosesnya pun berjalan seperti yang diharapkan," ucap Wahyudin.
Akibat kejadian dan peristiwa ini, kini terjadi multitafsir dan banyak pertanyaan dari masyarakat Kecamatan Jambe. Tentunya kami juga berharap dan siap mengawal persoalan tersebut. "Jangan Diem Bae, kemana Marwah MUI dan Pemerintah Kabupaten Tangerang, juga Aparat Penegak Hukum dengan adanya peristiwa ini, " Atau jangan - jangan mereka telah masuk angin," tegasnya
Kami Atasnama masyarakat Kecamatan Jambe dari Ormas Lapbas Kecamatan Jambe, turun kejalan untuk menggelar Aksi jika Oknum yang telah membuat malu wajah Kecamatan Jambe tersebut tidak diberikan Sanksi tegas dan kami juga meminta Sekolah Tersebut di Tutup saja karena hanya menjadi sarang pelecehan anak didik saja," ungkap Wahyudin Kesal
(Red/Yanto)