Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

Rektor UNIPI Tangerang Silaturahmi Dan Diskusi dengan Dirjen PDTT Tentang Koperasi Ditengah Tarif Amerika Serikat

Selasa, 08 April 2025 | 09:56 WIB Last Updated 2025-04-08T02:56:38Z

 

Foto : Rektor UNIPI Tangerang Silaturahmi Dan Diskusi dengan Dirjen PDTT

Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
Selasa, 8 April 2025.


Situasi Dunia terkaget dengan pernyataan Presiden Trump yang merubah dari negara pencetus _Free Trade_  (Perdagangan Bebas tanpa Tarif) menjadi tertutup atau dikenakan Tarif hingga 35% kepada negara lain yang ekspor barangnya ke Amerika Serikat termasuk Indonesia yang surplus perdagangan. Media elektronik maupun cetak melansir keadaan keadaan terbalik ini, dengan Opini tentang Paradoks Negeri Paman Sam, serta dampak negatif yang akan dialami para eksportir ke Amerika Serikat, dapat menimbulkan perlambatan ekonomi nasional dan melemahnya daya beli masyarakat (Opini Kompas,3 April 2025).


Melihat keadaan demikian Mulyadi Atma Ketua Koperasi Produsen LPER, pada tanggal 7 April 2025 menginisiasi pertemuan dengan Dirjen PDTT Kemendes RI Samsul Widodo untuk silaturahmi dan diskusi tentang prospek koperasi di desa-desa. Mulyadi berharap bahwa Koperasi dibidang Peternakan Ayam Petelur diimbangi gerakan Lembaga induknya, dengan masif membuat kartu anggota seluruh wilayah, sehingga keberadaan LPER akan semakin kuat di negeri ini, dan Koperasi akan berjalan sinergi simultan hingga menjadi besar pada tingkat nasional.


Francisca Sestri Rektor Universitas Insan Pembangunan Indonesia (UNIPI) Tangerang, yang juga menjabat Sekjen di LPER hadir bersama Bakri Maulana Ketua harian LPER Pusat, menggarisbawahi bahwa lembaganya akan tumbuh apabila berkolaborasi dengan Kampus, dan Kementerian terkait. Tidak mungkin saat bayang bayang melemahnya perekonomian, bisa menjadi besar apalagi didengar masyarakat tanpa kepercayaan dari Pemerintah. Pada saat ini Lembaga Tinggi Negara, dan Kementerian sedang melakukan efisiensi artinya yang dulu memberikan dana CSR sekarang stop. Namun demikian terus kami melakukan inovasi kerja dengan menggandeng Koperasi sekunder lainnya.


Samsul Widodo, Dirjen PDTT Kementerian Desa RI disela kesibukannya mengatakan, di Amerika saat ini pengangguran meningkat, bahkan Peternak menjual ayamnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di Indonesia masih ada peluang tentang anggaran pengembangan SDM seperti di Kemenko Perekonomian melalui program Pendidikan vokasi atau sejenisnya, hingga lulusan Perguruan Tinggi bisa terserap di relasi terkait. Begitu juga seperti Koperasi diperlukan akses modal yang memungkinkan melalui LPDB. Ia mengatakan optimis program MBG (Makan Bergizi Gratis), sangat bermanfaat bagi pembangunan SDM sekaligus memajukan ekonomi keluarga hingga tingkat RT, RW. di setiap desa atau kelurahan.



(Red/Agi)